Pamit ke Sekolah, Remaja Perempuan Ditemukan Membusuk di Pinggir Sungai, Kaki Kanan Terpisah

    Pamit ke Sekolah, Remaja Perempuan Ditemukan Membusuk di Pinggir Sungai, Kaki Kanan Terpisah

    BANTAENG - Penemuan sesosok mayat berjenis kelamin perempuan di pinggir sungai dekat permandian Eremerasa, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi selatan, Minggu, 11 september 2022, Sekira pukul 13:10 WITA.

    Diketahui, Mayat tersebut berinisial MS (16) warga Kampung Rallang, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng.

    MS ditemukan dipinggir sungai sekira 50 meter dari permandian Eremerasa. Untuk menjangkau lokasi tersebut harus melewati anak tangga menuju sungai dan selanjutnya harus mengarungi bantaran sungai sekira 20 meter dari ujung anak tangga yang tersedia.

    Menurut keterangan warga, Sungai tersebut bernama sungai Biangloe dekat permandian Eremerasa, Desa Kampala, Kabupaten Bantaeng, namum lokasi penemuan berada di wilayah Desa Barua, Kabupaten Bantaeng.

    "Iye pak', kalau disebelah sungai sudah masuk Desa Barua", Ucap Warga.

    Tim Inafis dan Tim Pidum Polres Bantaeng melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar 30 menit dengan memasang garis Polisi, Selanjutnya sekira pukul 16:30 WITA, Mayat dievakuasi menuju RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng untuk keperluan Visum.

    Didepan Kamar Mayat tempat dilakukan Visum, Terjadi dialog antara perwakilan keluarga korban dan penyidik Pidum Polres Bantaeng (AIPDA H.Rahman).

    AIPDA H.Rahman, menyakinkan keluarga korban bahwa hasil visum dari dokter tidak bisa disimpulkan terkait penyebab kematian korban.

    "Polisi pun belum bisa mengungkapkan penyebab kematian korban, Ada beberapa SOP yang harus dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian, Termasuk harus dilakukan Outopsi terhadap jasad korban, Apalagi kondisi korban terdapat salah satu anggota tubuh korban ada yang terpisah", Ucapnya.

    Pantauan media, salah satu anggota tubuh korban (Kaki hingga betis bawah lutut) sebelah kanan ditemukan berada sekira 3(meter) dari jasat korban. Pakaian yang dikenakan korban MS adalah pakaian sekolah tingkat SMA yang dibalut dengan switer warna hitam, Tas sekolah juga masih ada di lokasi penemuan, Dari pakaian dan  tas inilah sehingga keluarga korban cepat mengenalinya kendati kondisi jasad korban telah membusuk dan wajah korban tak dapat lagi dikenali.

    Pihak keluarga korban menyetujui dilakukan Autopsi terhadap jasad korban dan kembali melakukan pelaporan polisi pada unit SPKT Polres Bantaeng terkait ditemukannya jenasah Korban. Pelapor diketahui bernama Jumawir (22), Paman Korban.

    Ditempat yang sama, Kepala Desa Pa'bentengan, Razak, Menjelaskan bahwa sehari setelah anak tersebut tidak kembali kerumahnya, Dirinya mendapat laporan dari kedua orang tuanya KM(Ibu korban) dan MS (Ayah tiri korban), Dan saat itu mengarahkannya agar melapor ke Polsek Eremerasa Polres Bantaeng

    "Dan saat itu pula dilakukan pencarian ke keluarga-keluarga terdekat korban serta dilakukan pemberitahuan di media media termasuk media Facebook, Dia warga saya", Ungkapnya.

    Kapolsek Eremerasa, juga mengakui bahwa pada tanggal 8/9, Pihaknya didatangi oleh sepasang suami istri melaporkan kehilangan anaknya.

    "Karena anak yang dilaporkan merupakan anak dibawah umur berjenis kelamin perempuan, maka kami mengarahkan ke Polres Bantaeng untuk ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bantaeng", Kata, IPTU Andi Suparman, SH, MH (Kapolsek Eremerasa).

    Sebelumnya saat menunggu jemputan mobil jenasah dari Basnaz Bantaeng, Ayah tiri korban yakni MSG, (45) menjelaskan pada  bahwa anaknya itu minta pamit pergi ke Sekolah, Namun hingga malam harinya almarhumah (MS) tak kunjung pulang ke Rumah.

    (Iye, hari itu hari kamis, tanggal 1 september 2022, MS pamit ke sekolah dan ditunggu sampai malamnya tidak pulang sampai ditemukan sudah mati pak', Kata MSG (Ayah tiri korban).Pantauan media, orang tua sambung dari korban MS ini juga menjadi saksi saat personil polres Bantaeng melakukan evakuasi jasad dan ikut mengangkatnya.

    Berhasil dihimpun, Awal ditemukannya jasad perempuan tersebut berawal dari sekelompok remaja yang ingin berfoto-foto di air terjun sungai Biangloe, Area kawasan Wisata Permandian Eremerasa, Mereka mencium bau yang tidak sedap dan salah satu dari remaja tersebut berinisial H melihat potongan kaki kanan. Dari hasil penemuannya itu kemudian melaporkan kepada petugas jaga di permandian Eremerasa.(*)

    bantaeng sulsel
    Jurnalis Indonesia Satu

    Jurnalis Indonesia Satu

    Artikel Sebelumnya

    Babinsa Kodim 1410 Bantaeng Safari Subuh...

    Artikel Berikutnya

    Milad ke 2 Komunitas Pejuang Subuh Bantaeng...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Tana Toraja: The Enchanting Land Where Life and Death Dance in Harmony
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami