Peduli, Kapolres Bantaeng Serahkan Langsung Bantuan Korban Kebakaran Asrama Polisi di Makassar

    Peduli, Kapolres Bantaeng Serahkan Langsung Bantuan Korban Kebakaran Asrama Polisi di Makassar

    MAKASSAR -  Pasca kebakaran Asrama Polisi (Aspol) Perintis pada hari Rabu sore, tanggal 20 April 2022, Sejumlah pihak menunjukkan rasa simpatik dan peduli atas peristiwa tersebut.

    Diketahui, Peristiwa kebakaran itu menghanguskan 32 rumah petak di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

    Rasa peduli juga timbul dari seluruh personil polres Bantaeng dengan menyisipkan rejeki untuk membantu meringankan beban warga yang tertimpa musibah kebakaran itu.

    Tercatat Polres Bantaeng menyalurkan dengan mengantar langsung dari Bantaeng ke Makassar  bantuan berupa: - Beras sebanyak 1.600 Kg. - Air mineral botol sebanyak 100 Dos - mie instan 199 Dos.

    Kapolres Bantaeng AKBP, Andi Kumara, SH, SIK, M.Si, menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada tim penyaluran bantuan yang diterima oleh Bripka Matius Rengkeng Ba Gutmat Ro Log Polda Sulsel. Jum'at, 22 April 2022.

    PJU yang ikut hadir menyaksikan penyerahan bantuan itu adalah Kabag SDM Polres Bantaeng, Kompol Kuswanto, SH, Kasat reskrim AKP Burhan SH, Kasat lantas AKP Hasanang SH, Kanit regident IPTU Deni Kurniawan SH

    Kapolres Bantaeng AKBP, Andi Kumara, SH, SIK, M.Si. menyampaikan bahwa bantuan tersebut adalah di himpun atas kesadaran dan rasa peduli dari anggota polres Bantaeng,

    "Mudah mudahan bantuan ini bisa meringankan beban kepada saudara saudara kita yang tertimpa musibah", Singkat Kapolres.

    Makassar Sul-sel
    Jurnalis Indonesia Satu

    Jurnalis Indonesia Satu

    Artikel Sebelumnya

    Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022,...

    Artikel Berikutnya

    Safari Ramadhan, Bupati Bantaeng Ingatkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Tana Toraja: The Enchanting Land Where Life and Death Dance in Harmony
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami