Bupati Bantaeng Hadiri Penamatan Ponpes Ahlu Suffah Muhammadiyah

    Bupati Bantaeng Hadiri Penamatan Ponpes Ahlu Suffah Muhammadiyah

    BANTAENG - Bupati Bantaeng, H.Ilham Azikin menghadiri Penamatan Santri dan Santriwati tingkat SMP dan SMK tahun ajaran 2021-2022 di pondok pesantren Ahlu Suffah Muhammadiyah kampung allu karatuang Kecamatan Bantaeng Kab.Bantaeng, Senin (27/6) Siang.

    Pimpinan Ponpes Ahlu Suffah Muhammadiyah, Drs.Jamaan mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng atas bantuan dan perhatiannya untuk pesantren Muhammadiyah tersebut.

    "Penamatan ini adalah penamatan perdana, kerena sebelumnya telah dilaksanakan penamatan wisuda dan wisudawan tahfidz tingkat SMP dan SMK. kita kembali mewisuda dan menamatkan anak-anak kita yang merupakan suatu keberhasilan bagi kami dan berharap bahwa pesantren ini harus tetap meningkatkan kualitasnya dengan mendengarkan dan menyaksikan anak-anak kita yang dapat berbahasa arab dan berbahasa inggris”, tuturnya.

    Beliau juga mengutarakan kebanggaannya atas kontribusi dan eksitensi Pondok Pesantren Ahlu Suffah Muhammadiyah sejak dahulu hingga sekarang.

    Dihadapan para orang tua santri dan santriwati, Bupati Bantaeng, H.Ilham Azikin menyampaikan bahwa kehadiran Muhammadiyah menjadi nafas gerak dalam berkomitmen kepada kecintaan sumber daya manusia yang unggul.

    "Saya berharap, alumni tetap melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar bisa bersaing di era yang modern ini, karena ponpes ini merupakan tempat yang siap diterima masyarakat untuk sampai pada jenjang perguruan tinggi", tutur Bupati.(***)

    Bantaeng Sulsel
    Jurnalis Indonesia Satu

    Jurnalis Indonesia Satu

    Artikel Sebelumnya

    Disabilitas Bantaeng dapat Pelatihan di...

    Artikel Berikutnya

    Ranperda Laporan Pertanggungjawaban APBD...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Tana Toraja: The Enchanting Land Where Life and Death Dance in Harmony
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami